NILAI-NILAI HUMANIS DALAM JEJAK HISTORIS DESA MUNCAR KABUPATEN TEMANGGUNG

  • Khamim Saifuddin STAINU Temanggung
Keywords: Nilai Humanisme, Muncar

Abstract

Tulisan ini berupaya untuk mengetahui tradisi kemanusiaan yang diambil dari sejarah terciptanya desa Muncar, Kabupaten Temanggung dengan harapan setelahnya dapat merawat dengan sebaik-baiknya. Secara umum, sebuah daerah pasti memiliki sejarah yang sarat dengan nilai kehidupan. Dalam jejak sejarah pemberian nama Muncar, terdapat peristiwa yang penuh dengan nilai-nilai humanis.  Tentunya perlu kajian yang mendalam dan komprehensif. Menelisik dari obyek kajian dalam tulisan ini maka penelitian menggunakan analisis kualitataif deskriptif karena dirasa paling cocok. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan historis. Cara pengambilan datanya lebih dominan menggunakan cara observasi dan wawancara. Hal ini dilandasi belum banyak sumber tertulis yang berkaitan dengan tema di atas. Dari hasil penelitian, penulis menemukan beberapa nilai humanis yaitu nilai kemanusiaan, nilai pengakuan terhadap pluralitas, nilai non hegemoni, nilai kesejahteraan dan nilai kebersamaan. Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari praktik ritual bernuansa keagamaan sebagai bagian dari warisan peristiwa penting tersebut. Selain itu, peninggalan-peninggalan dalam bentuk kebudayaan material (pepunden) dan imaterial (nyadran, wayangan) menasbihkan bahwa Muncar menjadi prototype yang ideal dalam menjalankan misi kehidupan manusia secara utuh.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Achmadi, “Islam Paradigma Ilmu Pendidikan”, Yogyakarta : Aditya Media, 1992).
Augusto Campana. “The Origin of the Word ‘Humanist,” Journal of the Warburg and Courtauld Institutes, Vol. 9, 1946
Brian Fay, “Filsafat Ilmu Sosial Kontemporer”, Yogyakarta, Jendela, 2002
Corliss Lamont, “The Philosophy of Humanism”, New York: Humanist Press, 1997
Data monografi desa Muncar tahun 2017
Jalaludin, “Teologi Pendidikan”, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Karnadi Hasan “Konsep Pendidikan Jawa”, dalam Jurnal Dinamika Islam dan Budaya Jawa, No 3 tahun 2000
Lorens Bagus, “Kamus Filsafat”, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1996.
M. Quraisy Shihab, “Membumikan al-Qur’an,”Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat”, Bandung, Mizan, 2003
Malik Fadjar dalam Imam Tholkah, Membuka Jendela Pendidikan, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2004
Michael Sastrapratedja SJ dalam pidato pengukuhan guru besar ilmu filsafatnya di Aula STF Driyarkara, Jakarta, Sabtu 8 Maret 2006.
Musthofa Rahman, “Humanisasi Sistem Pendidikan Islam di Indonesia” NADWA: Jurnal Pendidikan Islam, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009)
Paul F. Grendler. “Humanism: Ancient Learning, Criticism, Schools and Universities,” Angelo Mazzocco, Interpretations of Renaissance Humanism. Leiden; Boston: Brill, 2006.
Quraish Shihab, “Wawasan Al Qur’an”, Bandung : Mizan : 2003.
Syamsul Ma’arif, “Mengembalikan Fungsi Sekolah untuk Proyek Kemanusiaan” Jurnal EDUKASI “Deinstitusianalisasi Pendidikan; Melawan Dominasi Sekolah, Volume II, Nomor 2, Desember 2004.
Syed M. Naquib Al- Attas, “Filsafat dan Praktik Pendidikan Islam”,(terj.Wan Mohd Nor Wan Daud), Bandung: Mizan, 2003.
Thomas Hidya Tjaya, “Humanisme dan Skolastisime; Sebuah Debat”, Yogyakarta: Kanisius, 2008
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.
Wawancara dengan Mulyanto tanggal 20 November 2018, pukul 14.37 wib
Wawancara dengan Tuyamto (54 th) sesepuh desa Muncar Lor tanggal 23 November 2019 pukul 16.17 wib.
Published
2019-05-26
How to Cite
Saifuddin, K. (2019). NILAI-NILAI HUMANIS DALAM JEJAK HISTORIS DESA MUNCAR KABUPATEN TEMANGGUNG. Jurnal Ilmiah Citra Ilmu, 14(27). Retrieved from https://ejournal.inisnu.ac.id/index.php/JICI/article/view/44
Section
Articles