Budaya Makuliwwa: Studi Living Qur’an Masyarakat Nelayan Desa Pambusuang Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat
Abstract
Penelitian ini membahas tentang tradisi lokal masyarakat Mandar khususnya masyarakat nelayan di desa pambusuang kecamatan balanipa di Sulawesi Barat. Tradisi ini merupakan komponen kebudayaan yang cukup tua yang telah lama dipertahankan oleh masyarakat. Tradisi ini lebih dikenal dengan istilah ritual makkuliwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh unsur kebudayaan baru yakni Islam dengan ritual makkuliwa, apakah menembus inti kebudayaan atau hanya pada konsep praktek ritual. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriktif analitik. Pola kerja dari penelitian ini berupaya mengkombinasikan antara studi kepustakaan dan studi lapangan. Penelitian ini juga menggunakan teori Resepsi audiens untuk mengungkap pola interaksi dan respon masyarakat terhadap ayat-ayat Alquran sebagai bentuk fenomena Alquran yang hidup yang populer dikenal dengan Living Qur’an. Hasil studi menunjukan bahwa ritual makkuliwa dan unsur Islam memiliki pola yang sama sebagai peneguhan terhadap sesuatu yang memiliki kekuatan diluar nalar manusia. Sehingga pada prakteknya, dua unsur kebudayaan ini saling mempengaruhi baik pada tataran praktek maupun ruang spiritual dan kepercayaan masyarakat nelayan. Tradisi ini kemudian menjadi serangakaian upacara sebagai bentuk peneguhan terhadap Allah swt sebagai penguasa tanpa harus mengubah secara keseruhan rangkaian dan praktek ritual makkuliwa yang telah lama dipertahankan.
Downloads
References
Mudjahirin Thohir, “Pengantar” dalam Arifuddin Ismail, Agama Nelayan: Pergumulan Islam dengan Budaya Lokal (Cet-I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hal. Ix
Arifuddin Ismail, “Unsur-Unsur Islam dalam Ritual Nelayan Mandar di Pambusuang, Kabupaten Polewali
Aksin Wijaya, Arah Baru Studi Ulum Alquran: Memburu Pesan Tuhan di Balik Fenomena Budaya, hal. 98 sebagaiamana dikutip dalam Muhammad Karim al-Kawwaz, Kalam Allah: al-Janib ash-Shafahi min azZahirati Alquraniyati (Beirut: Dar al-Saqi, 2002).
Ali Sadiqin, Antropologi Alquran: Model Dialektika Wahyu dan Alquran (Cet. II; Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), hal. 117.
Al-Hanifiyyun atau al-Hunafa adalah orang-orang yang menganut ajaran yang benar dan lurus. Mereka beriman kepada Allah, mengesakan-Nya, dan menantikan datangnya seorang nabi yang dijanjikan. Lihat Mahdi Rizqullah Ahmad, Biografi Rasulullalah: Sebuah Studi Analisis Berdasarkan Sumber-sumber yang Otentik (Cet. V; Jakarta: Qisthi Press, 2011)
Bahaking Rama, Mengislamkan Daratan Sulawesi : Suatu Tinjauan Metode Penyebaran (Cet. I; Jakarta: PT. Paradotama Wiragemilang, 2000)
Kiraman, Pengaruh Tradisi Makkuliwa Terhadap Masyarakat Mandar, Skripsi
Suwarno Imam.Konsep Tuhan, Kebatinan, Manusia, Mistik dalam Berbagai Kebatinan Jawa (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005)
Abd. Kadir Massoweang, Naskah Kuno di Gorontalo dan Majene (Cet. I; Jakarta: Gaung Persada Press, 2010)
Muliadi, “Kontribusi Kerajaan Balanipa Terhadap Islamisasi di Mandar”, Skripsi (Makassar: UIN Alauddin, 2013)
Idham Khalid, Sibali Parri: Gender Masyarakat Mandar (Cet. I; Makassar: Kreatif Lenggara Penertbit, 2015)
Muhammad Amrullah, “Representasi Makna Simbolik dalam Ritual Perahu Tradisional Sandeq Suku Mandar di Sulawesi Barat”, Skripsi (Makassar:Universitas Hasanuddin, 2015)
Muhammad Ridwan Alimuddin, Sandeq: Perahu Tercepat Nusantara (Cet. II; Yogyakarta: Ombak, 2013)
Suradi Yasil, dkk, Sejarah Polewali Mandar (Yogyakarta: Ombak, 2013)

Copyright (c) 2019 Jurnal Ilmiah Citra Ilmu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.